Selasa, 23 Februari 2010

mata hati telinga

Satu cerita tentang manusia
Coba 'tuk memahami arti cinta
Benarkah cinta diatas segalanya
Hanyakah itu satu-satunya

Yang menjadi alasan untuk menutup mata
Tak melihat dunia yang sesungguhnya
Dan menjadi jawaban atas semua tanya
Yang kita harap mampu mewujudkan sebuah akhir bahagia

Reff:
Buka mata hati telinga
Sesungguhnya masih ada yang lebih penting dari sekedar kata cinta ooo..
Yang kau inginkan tak selalu
Yang kau butuhkan mungkin memang yang paling penting
Cobalah untuk membuka mata hati telinga

Adakah kau rasakan kadang hati dan fikiran
Tak selalu sejalan seperti yang kau harapkan
Tuhan tolong tunjukkan apa yang 'kan datang
Hikmah dari semua misteri yang tak pernah terpecahkan

Back to Reff: 2x

Buka mata hati telinga
Buka mata hati telinga
Coba kau buka mata hati telinga
Mata hati telinga

4 hari lagi

oh God,,
4 hari lagi gw ultah..
dan ini akan jadi ultah pertama tanpa keluarga, :(
yah,,ini karna gw kuliah diluar kota,
so,gw ga bisa bikin acara kayak biasanya, yang walopun sederhana (biasanya bikin nasi kuning trs berdoa bareng), tapi tetep aja itu bisa bikin gw happy :)

but,,, 2 hari lagi nyokap mau dateng sama adek2 gw kesini,
jadiiii,,
itu bakal bikin gw happy :D

cover

TUGAS KIMIA LINGKUNGAN
“HUJAN ASAM”




DOSEN PEMBIMBING :
IBU NOPI STIYATI. P. S.Si, MT


OLEH :

MUHAMMAD RIZAL AZMI H1E109001
DEWI ROSALINDA H1E109039
SOFIA AZIZA H1E109064
AQLIMA NURSAMAWATI H1E109032




UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK LINGKUNGAN
BANJARBARU
2010

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Udara merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia, namun dengan semakin meningkatnya pembangunan di sektor industri semakin tinggi pula tingkat pencemaran udara. Pencemaran udara adalah adanya bahan kontaminasi di atmosfir karena ulah manusia (man made) (Mukono, 2000 dalam Arsip Blog Aryatama Rahardhiman, 2009). Masalah pencemaran udara terutama berkaitan dengan permasalahan perkotaan modern. Dewasa ini, boleh dikatakan bahwa tidak ada kota besar di dunia ini yang terhindar dari bahaya pencemaran udara.
Pencemaran udara selain menyebabkan penyakit pada manusia, seperti gangguan saluran pernafasan bahkan ke arah kanker juga mengancam secara langsung eksistensi tumbuhan dan hewan, maupun secara tidak langsung mengancam ekosistem dimana mereka hidup (Soedomo, 2001 dalam Arsip Blog Aryatama Rahardhiman, 2009 ). Beberapa unsur pencemar (pollutan) kembali kebumi melalui proses deposisi asam atau salju yang dapat menyebabkan sifat korosif pada bangunan, tanaman, hutan, disamping itu juga membuat sungai dan danau menjadi suatu lingkungan yang berbahaya bagi ikan-ikan karena nilai pH yang rendah.
Sektor industri merupakan penyumbang pencemaran udara melalui bahan bakar fosil untuk pembangkit tenaga. Industri di Indonesia masih banyak yang menggunakan batu-bara sebagai salah satu sumber energi kegiatan di industri. Hal tersebut tentunya akan memberikan dampak kepada lingkungan yang baik secara langsung maupun tidak langsung juga memberikan pengaruhnya terhadap kesehatan manusia. Salah satu jenis sumber pollutan akibat dari pembakaran batu-bara adalah adanya sulfur dioksida dan nitrogen dioksida



Kedua jenis sumber pencemar tersebut dikeluarkan oleh instalasi pembangkit tenaga listrik dan industri berat bersama dengan gas bersuhu tinggi melalui cerobong asap. Waktu tinggal komponen sulfur dan nitrogen di atmosfir cukup panjang., sehingga transportasi atau pergerakan bahan tersebut oleh angin dapat mencapai ribuan kilometer. Setelah mengalami deposisi basah dan kering, gas SO2 dan NO2 akan mengalami transformasi kimia dan pengasaman. Berasal dari dua kejadian tersebut maka dapat ditimbulkan adanya hujan asam.
Hujan asam dapat berdampak negatif terhadap ekosistem peraian dan terestrial antara lain keasaman air bawah tanah, keasaman tanah dan air permukaan. Dampak yang diberikan dapat secara langsung memberikan perubahan terhadap lingkungan. Dengan adanya perubahan lingkungan, yaitu perubahan lingkungan menjadi suasana asam serta kejenuhan asam nitrat dan asam sulfat akan mengakibatkan gangguan kesehatan terhadap manusia. Efek atau gangguan kesehatan yang dituimbulkan dari menghirup pollutan tersebut adalah gangguan kinerja paru (Hunter BT, 2004 dalam Arsip Blog Aryatama Rahardhiman, 2009 ).
Dari permasalah diatas dapat diketahui bahwa hujan asam tidak hanya mengakibatkan dampak terhadap lingkungan namun juga kesehatan, maka selayaknya kita mengetahui akan pengertian, proses, penyebab, dampak, dan penanganan yang lebih jelas akan hujan asam. Oleh karena itu disusunlah makalah dengan judul ” Hujan Asam” ini.


1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Apa pengertian hujan asam ?
2. Mengapa hujan asam bisa terjadi?
3. Apa dampak dari hujan asam ?
4. Kapan terjadinya hujan asam ?
5. Dimana terjadinya hujan asam ?
6. Bagaimana cara mengatasi hujan asam ?


1.3 Tujuan

Adapun dalam penulisan makalah ini bertujuan untuk memahami dan mengetahui lebih dalam dan apa-apa yang kurang diketahui tentang musibah lingkungan yakni hujan asam agar kedepannya tidak mengalami kekeliruan dalam pelaksanannya.

BAB II ISI

2.1 Pengertian Hujan Asam
Hujan asam adalah suatu masalah lingkungan yang serius yang benar-benar difikirkan oleh manusia. Ini merupakan masalah umum yang secara berangsur-angsur mempengaruhi kehidupan manusia. Istilah Hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia menulis tentang polusi industri di Inggris (Anonim, 2001). Tetapi istilah hujan asam tidaklah tepat, yang benar adalah deposisi asam.
Deposisi asam ada dua jenis, yaitu deposisi kering dan deposisi basah. Deposisi kering ialah peristiwa terkenanya benda dan mahluk hidup oleh asam yang ada dalam udara. Ini dapat terjadi pada daerah perkotaan karena pencemaran udara akibat kendaraan maupun asap pabrik. Selain itu deposisi kering juga dapat terjadi di daerah perbukitan yang terkena angin yang membawa udara yang mengandung asam. Biasanya deposisi jenis ini terjadi dekat dari sumber pencemaran.
Deposisi basah ialah turunnya asam dalam bentuk hujan. Hal ini terjadi apabila asap di dalam udara larut di dalam butir-butir air di awan. Jika turun hujan dari awan tadi, maka air hujan yang turun bersifat asam. Deposisi asam dapat pula terjadi karena hujan turun melalui udara yang mengandung asam sehingga asam itu terlarut ke dalam air hujan dan turun ke bumi. Asam itu tercuci atau wash out. Deposisi jenis ini dapat terjadi sangat jauh dari sumber pencemaran.
Hujan secara alami bersifat asam karena Karbon Dioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
Hujan pada dasarnya memiliki tingkat keasaman berkisar pH 5, apabila hujan terkontaminasi dengan karbon dioksida dan gas klorin yang bereaksi serta bercampur di atmosfir sehingga tingkat keasaman lebih rendah dari pH 5, disebut dengan hujan asam.


2.2 Proses Terjadinya Hujan Asam
Hujan asam ini disebabkan oleh polusi. Penyebab polusi (polutan) seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida tinggal dalam atmosfir dan akhirnya bereaksi dengan kelembaban dalam udara. Ketika polusi ini jatuh sebagai embun di tanah, inilah yang disebut dengan hujan asam. Sumber dari penyebab polusi ini tidak hanya berasal dari pembakaran sampah, tetapi juga berasal dari pembakaran motor dan pembuangan pabrik kimia.
Secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi dan dari proses biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia). Gas-gas yang dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan kilometer di atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke tanah.
Secara sedehana, reaksi pembentukan hujan asam sebagai berikut:

Bukti terjadinya peningkatan hujan asam diperoleh dari analisa es kutub. Terlihat turunnya kadar pH sejak dimulainya Revolusi Industri dari 6 menjadi 4,5 atau 4. Informasi lain diperoleh dari organisme yang dikenal sebagai diatom yang menghuni kolam-kolam. Setelah bertahun-tahun, organisme-organisme yang mati akan mengendap dalam lapisan-lapisan sedimen di dasar kolam. Pertumbuhan diatom akan meningkat pada pH tertentu, sehingga jumlah diatom yang ditemukan di dasar kolam akan memperlihatkan perubahan pH secara tahunan bila kita melihat ke masing-masing lapisan tersebut.
Sejak dimulainya Revolusi Industri, jumlah emisi sulfur dioksida dan nitrogen oksida ke atmosfer turut meningkat. Industri yang menggunakan bahan bakar fosil, terutama batu bara, merupakan sumber utama meningkatnya oksida belerang ini. Pembacaan pH di area industri terkadang tercatat hingga 2,4 (tingkat keasaman cuka). Sumber-sumber ini, ditambah oleh transportasi, merupakan penyumbang-penyumbang utama hujan asam.
Masalah hujan asam tidak hanya meningkat sejalan dengan pertumbuhan populasi dan industri tetapi telah berkembang menjadi lebih luas. Penggunaan cerobong asap yang tinggi untuk mengurangi polusi lokal berkontribusi dalam penyebaran hujan asam, karena emisi gas yang dikeluarkannya akan masuk ke sirkulasi udara regional yang memiliki jangkauan lebih luas. Sering sekali, hujan asam terjadi di daerah yang jauh dari lokasi sumbernya, di mana daerah pegunungan cenderung memperoleh lebih banyak karena tingginya curah hujan di sini.
Terdapat hubungan yang erat antara rendahnya pH dengan berkurangnya populasi ikan di danau-danau. pH di bawah 4,5 tidak memungkinkan bagi ikan untuk hidup, sementara pH 6 atau lebih tinggi akan membantu pertumbuhan populasi ikan. Asam di dalam air akan menghambat produksi enzim dari larva ikan trout untuk keluar dari telurnya. Asam juga mengikat logam beracun seperi alumunium di danau. Alumunium akan menyebabkan beberapa ikan mengeluarkan lendir berlebihan di sekitar insangnya sehingga ikan sulit bernafas. Pertumbuhan fitoplankton yang menjadi sumber makanan ikan juga dihambat oleh tingginya kadar pH.
Beberapa penyebab hujan asam sebagai berikut:
1. Pada dasarnya hujan asam disebabkan oleh 2 polutan udara, Sulfur Dioxide (SO2) dan nitrogen oxides (NOx) yang keduanya dihasilkan melalui pembakaran. Akan tetapi sekitar 50% SO2 yang ada di atmosfer di seluruh dunia terjadi secara alami, misalnya dari letusan gunung berapi maupun kebakaran hutan secara alami sedangkan 50% lainnya berasal dari kegiatan manusia, misalnya akibat pembakaran BBF, peleburan logam dan pembangkit listrik. Minyak bumi mengadung belerang antara 0,1% sampai 3% dan batubara 0,4% sampai 5%. Waktu BBF di bakar, belerang tersebut beroksidasi menjadi belerang dioksida (SO2) dan lepas di udara. Oksida belerang itu selanjutnya berubah menjadi asam sulfat.
2. NOx juga berasal dari aktifitas jasad renik yang menggunakan senyawa organik yang mengandung N. Oksida N merupakan hasil samping aktifitas jasad renik itu. Di dalam tanah pupuk N yang tidak terserap tumbuhan juga mengalami kimi-fisik dan biologik sehingga menghasilkan N karena itu semakin banyak menggunakan pupuk N, makin tinggi pula produksi oksida tersebut.
3. Hujan asam juga dapat terbentuk melalui proses kimia dimana gas sulfur dioxide atau sulfur dan nitrogen mengendap pada logam serta mengering bersama debu atau partikel lainnya.
2.3 Dampak Hujan Asam
Terjadinya hujan asam harus diwaspadai karena dampak yang ditimbulkan bersifat global dan dapat menggangu keseimbangan ekosistem. Hujan asam memiliki dampak tidak hanya pada lingkungan biotik, namun juga pada lingkungan abiotik, antara lain :
1. Danau
Kelebihan zat asam pada danau akan mengakibatkan sedikitnya species yang bertahan. Jenis Plankton dan invertebrate merupakan mahkluk yang paling pertama mati akibat pengaruh pengasaman. Apa yang terjadi jika di danau memiliki pH dibawah 5, lebih dari 75 % dari spesies ikan akan hilang (Anonim, 2002). Ini disebabkan oleh pengaruh rantai makanan yang secara signifikan berdampak pada keberlangsungan suatu ekosistem. Tidak semua danau yang terkena hujan asam akan menjadi pengasaman, dimana telah ditemukan jenis batuan dan tanah yang dapat membantu menetralkan keasaman.
2. Tanah
Pada tanah, deposisi asam akan menghilangkan nutrisi yang dibutuhkan dari tanah. Deposisi asam juga dapat membebaskan senyawa-senyawa beracun di tanah seperti almunium dan mercuri yang secara alamiah berada di tanah. Senyawa beracun tersebut dapat mengkontaminasi aliran air sungai dan air tanah sehingga meracuni tumbuh-tumbuhan disekitarnya. Akan tetapi sebagian besar tanah termasuk jenis alkali dapat menetralisir aam secara tidak langsung, tetapi jenis tanah yang bukan alkali seperti di pegunungan yang banyak mengandung granit hanya dapat bertahan sebentar saja dari asam.
3. Tumbuhan dan Hewan
Hujan asam yang larut bersama nutrisi di dalam tanah akan menyapu kandungan tersebut sebelum pohon-pohon dapat menggunakannya untuk tumbuh serta akan melepaskan zat kimia beracun seperti aluminium yang akan bercampur di dalam nutrisi sehingga apabila nutrisi ini di makan oleh tumbuhan akan menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran, selebihnya pohon-pohon akan terserang penyakit, kekeringan, dan mati. Seperti halnya danau, hutan juga mempunyai kemampuan untuk menetralisir hujan asam dengan jenis batuan dan tanah yang dapat mengurangi tingkat keasaman.
Penurunan pH tanah akibat deposisi asam juga menyebabkan terlepasnya aluminium dari tanah dan menimbulkan keracunan. Akar yang halus akan mengalami nekrosis sehingga penyerapan hara dan air terhambat. Hal ini menyebabkan pohon kekurangan air dan hara serta akhirnya mati. Hanya tumbuhan tertentu yang dapat bertahan hidup pada daerah tersebut, hal ini akan berakibat pada hilangnya beberapa spesies. Ini juga berarti bahwa keragaman hayati tamanan juga semakin menurun.
Kadar SO2 yang tinggi di hutan menyebabkan noda putih atau coklat pada permukaan daun, jika hal ini terjadi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kematian tumbuhan tersebut. Menurut Soemarmoto (1992), dari analisis daun yang terkena deposisi asam menunjukkan kadar magnesium yang rendah sedangkan magnesium merupakan salah satu nutrisi asensial bagi tanaman. Kekurangan magnesium disebabkan oleh pencucian magnesium dari tanah karena pH yang rendah dan kerusakan daun menyebabkan pencucian magnesium di daun.
Sebagaimana tumbuhan, hewan juga memiliki ambang toleransi terhadap hujan asam. Spesies hewan tanah yang mikroskopis akan langsung mati saat pH tanah meningkat karena sifat hewan mikroskopis adalah sangat spesifik dan rentan terhadap perubahan lingkungan yang ekstrim. Spesies hewan yang lain juga akan terancam karena jumlah produsen (tumbuhan) semakin sedikit. Berbagai penyakit juga akan terjadi pada hewan karena kulitnya terkena air dengan keasaman tinggi. Hal ini jelas akan menyebabkan kepunahan spesies.
4. Kesehatan Manusia
Dampak deposisi asam terhadap kesehatan seseorang terhadap pencemaran yang terjadi. Misalnya balita, orang berusia lanjut, orang dengan status gizi buruk relatif lebih rentan terhadap pencemaran udara dibandingkan dengan orang yang sehat.
Berdasarkan hasil penelitian, sulfur dioxide yang dihasilkan oleh hujan asam juga dapat bereaksi secara kimia di dalam udara, dengan terbentuknya partikel halus sulfat, yang mana partikel halus ini akan mengikat dalam paru-paru yang akan menyebabkan penyakit pernapasan. Selain itu juga dapat mempertinggi resiko terkena kanker kulit karena senyawa sulfat dan nitrat mengalami kontak langsung dengan kulit.
5. Korosi
Hujan asam juga dapat mempercepat proses pengkaratan dari beberapa material seperti batu kapur, pasir besi, marmer, batu pada dinding beton serta logam. Ancaman serius juga dapat terjadi pada bangunan tua serta monumen termasuk candi dan patung. Hujan asam dapat merusak batuan sebab akan melarutkan kalsium karbonat, meninggalkan kristal pada batuan yang telah menguap. Seperti halnya sifat kristal semakin banyak akan merusak batuan.
6. Bangunan
Deposisi asam baik basah maupun kering dapat merusak bangunan, patung, kendaraan bermotor dan benda yang terbuat dari batu, logam atau material lain bila diletakkan di area terbuka untuk waktu yang lama. Kerusakan akibat korosi ini terbilang mahal apalagi bila terjadi pada kota-kota bersejarah. Kuil-kuil di Athena, Yunani dan Taj Mahal di India kini mulai rusak akibat polusi asam.

7. Pertanian
Sebagian besar pertanian tidak terkena dampak yang signifikan dari deposisi asam. Bagian tanah pada lahan pertanian bahkan mampu untuk menyerap dan menetralisir asam. Akan tetapi, lahan pertanian pada dataran tinggi dan pegunungan dapat terkena dampak deposisi asam. Lapisan tanah yang tipis kurang mampu menetralisir asam. Petani dapat mencegah kerusakan tanaman dari asam dengan cara menambahkan serpihan batu kapur (limestone) untuk menetralisir asam atau bila sejumlah besar nutrisi telah hilang karena deposisi asam, petani dapat menambahkan pupuk yang kaya akan nutrisi.



2.4 Terjadinya Hujan Asam yang Pertama Kali
Fenomena hujan asam mulai dikenal sejak akhir abad 17, hal ini diketahui dari buku karya Robert Boyle pada tahun 1960 dengan judul “A General History of the Air“. Buku tersebut menggambarkan fenomena hujan asam sebagai “nitrous or salino-sulforus spiris“. Selanjutnya revolusi industri di Eropa yang dimulai sekitar awal abad ke 18 memaksa penggunaan bahan bakar batubara dan minyak sebagai sember utama energi untuk mesin-mesin. Sebagai akibatnya, tingkat emisi precursor (faktor penyebab) dari hujan asam yakni gas-gas SO2, Nox dan HCl meningkat. Padahal biasanya precussor ini hanya berasal dari gas-gas gunung berapi dan kebakaran hutan.
Istilah hujan asam pertama kali digunakan oleh Robert Angus Smith pada tahun 1872 pada saat menguraikan keadaan di Menchester, sebuah daerah industri di Inggris bagian utara. Smith menjelaskan fenomena hujan asam pada bukunya yang berjudul “Air and Rain: The Beginnings of Chemical Technology”.
Masalah hujan asam dalam skala yang cukup besar pertama terjadi pada tahun 1960-an ketika sebuah danau di Skandinavia meningkat keasamannya hingga mengakibatkan berkurangnya populasi ikan. Hal tersebut juga terjadi di Amerika Utara, pada masa itu pula banyak hutan-hutan di bagian Eropa dan Amerika yang rusak. Sejak saat itulah dimulai berbagai usaha penaggulangannya, baik melalui bidang ilmu pengetahuan, teknis maupun politik.
Pada tahun 1970 US mulai mengontrol emisi SO2 dan Nox dengan peraturan pemerintah Clean Air Act. Peraturan ini menentukan standar polutan dari kendaraan bermotor dan industri. Pada tahun 1990 Congress menyetujui amandemen untuk lebih memperketat kontrol emisi yang menyebabkan hujan asam. Amandemen tersebut tercatat mampu mengurangi pengeluaran SO2 dari 23,5 juta ton menjadi sekitar 16 juta ton. US juga merencanakan untuk mengurangi emisi Nox hingga 5 juta ton pada tahun 2010.

2.5 Kasus Hujan Asam di Indonesia
Hujan Asam bisa terjadi di daerah perkotaan karena adanya pencemaran udara dari lalu lintas yang berat dan daerah yang langsung terkena udara yang tercemar dari pabrik. Dapat pula terjadi di daerah perbukitan yang terkena angin yang membawa udara yang mengandung asam. Deposisi kering biasanya terjadi di tempat dekat sumber pencemaran.
Seperti di daerah Yogyakarta sudah rawan dengan hujan asam, semakin memburuknya kualitas udara dari tahun ke tahun berdampak buruk di antaranya kemungkinan terjadi hujan asam dan di Yogyakarta fenomena alam itu diperkirakan akan terjadi 10 tahun mendatang. Memang sampai sekarang belum pernah terjadi hujan asam di Yogyakarta, akan tetapi jika kondisi lingkungan dan kualitas udara tidak dijaga, kemungkinan hujan tersebut bisa terjadi sepuluh tahun mendatang.
Hujan asam disebabkan oleh belerang yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil ditambah nitrogen di udara, yang kemudian bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat tersebut kemudian berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air membentuk asam sulfat serta asam nitrat yang mudah larut, sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam itu akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan, sehingga berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.
Saat ini di Yogyakarta terdapat sekitar satu juta sepeda motor dan sekitar 200.000 unit mobil yang memiliki pertumbuhan lima hingga 10 persen setiap tahun. Kendaraan bermotor menjadi salah satu penyumbang polutan, di samping pabrik karena bahan bakar yang digunakan yaitu premium masih belum bebas dari timbal, apalagi jika mesin kendaraan tidak dirawat dengan baik. Sebaiknya, pemerintah DIY segera meredam polusi udara dengan membuat beberapa kebijakan baru misalnya mengenai tahun pembuatan kendaraan yang masih diperbolehkan digunakan, pemberian pajak yang tinggi dan pembatasan akses sehingga dengan peraturan tersebut masyarakat mulai berpikir ulang jika ingin memiliki atau menggunakan kendaraan pribadi. Selain itu, diharapkan agar masyarakat terus beradaptasi terhadap penggunaan angkutan kota yang nyaman seperti busway, dan penggunaan bahan bakar minyak yang tidak mengandung timbal. Di samping itu, rawan pangan pun kemudian bisa menjadi ancaman yang serius apabila hujan asam benar-benar terjadi di Yogyakarta, karena tanaman akan mati, selain menurunnya kesehatan manusia. Oleh karena itu, upaya untuk meredam polusi udara di Yogyakarta dilakukan dengan bantuan teknologi yaitu pengoperasian stasiun pemantauan kualitas udara ambien otomatis yang akan memantau lima parameter indeks standar pencemaran udara (ISPU), yakni partikulat (PM10), karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2) dan ozon (O3). Dari ISPU tersebut akan diketahui kualitas udara di suatu wilayah tertentu yang akan dibedakan menjadi lima kategori yaitu baik apabila rentang angkanya 0-50, sedang (51-100), tidak sehat (101-199), sangat tidak sehat (200-299), dan berbahaya (lebih dari 300).

2.6 Cara mengatasi Hujan Asam
Padahal transportasilah yang merupakan penyebab tertinggi pencemaran udara. Oleh karena itu, Usaha untuk mengendalikan deposisi asam ialah menggunakan bahan bakar yang mengandung sedikit zat pencemar, menghindari terbentuknya zat pencemar saat terjadinya pembakaran, menangkap zat pencemar dari gas buangan, dan penghematan energi.
a. Bahan Bakar dengan Kandungan Belerang Rendah
Kandungan belerang dalam bahan bakar bervariasi. Masalahnya ialah sampai saat ini Indonesia sangat tergantung dengan minyak bumi dan batubara, sedangkan minyak bumi merupakan sumber bahan bakar dengan kandungan belerang yang tinggi.
Penggunaan gas alam akan mengurangi emisi zat pembentuk asam, akan tetapi kebocoran gas ini dapat menambah emisi metan. Usaha lain yaitu dengan menggunakan bahan bakar non-belerang misalnya metanol, etanol, dan hidrogen. Akan tetapi penggantian jenis bahan bakar ini haruslah dilakukan dengan hati-hati, jika tidak akan menimbulkan masalah yang lain. Misalnya pembakaran metanol menghasilkan dua sampai lima kali formaldehide daripada pembakaran bensin. Zat ini mempunyai sifat karsinogenik (pemicu kanker).
b. Mengurangi Kandungan Belerang sebelum Pembakaran
Kadar belarang dalam bahan bakar dapat dikurangi dengan menggunakan teknologi tertentu. Dalam proses produksi, misalnya batubara, batubara biasanya dicuci untukk membersihkan batubara dari pasir, tanah, dan kotoran lain, serta mengurangi kadar belerang yang berupa pirit (belerang dalam bentuk besi sulfida sampai 50-90%) (Soemarwoto, 1992).
c. Pengendalian Pencemaran Selama Pembakaran
Beberapa teknologi untuk mengurangi emisi SO2 dan Nox pada waktu pembakaran telah dikembangkan. Salah satu teknologi ialah lime injection in multiple burners (LIMB). Dengan teknologi ini, emisi SO2 dapat dikurangi sampai 80% dan NOx 50%.
Caranya dengan menginjeksikan kapur dalam dapur pembakaran dan suhu pembakaran diturunkan dengan alat pembakar khusus. Kapur akan bereaksi dengan belerang dan membentuk gipsum (kalsium sulfat dihidrat). Penuruna suhu mengakibatkan penurunan pembentukan Nox baik dari nitrogen yang ada dalam bahan bakar maupun dari nitrogen udara. Pemisahan polutan dapat dilakukan menggunakan penyerap batu kapur atau Ca(OH)2. Gas buang dari cerobong dimasukkan ke dalam fasilitas FGD. Ke dalam alat ini kemudian disemprotkan udara sehingga SO2 dalam gas buang teroksidasi oleh oksigen menjadi SO3. Gas buang selanjutnya “didinginkan” dengan air, sehingga SO3 bereaksi dengan air (H2O) membentuk asam sulfat (H2SO4). Asam sulfat selanjutnya direaksikan dengan Ca(OH)2 sehingga diperoleh hasil pemisahan berupa gipsum (gypsum). Gas buang yang keluar dari sistem FGD sudah terbebas dari oksida sulfur. Hasil samping proses FGD disebut gipsum sintetis karena memiliki senyawa kimia yang sama dengan gipsum alam.
d. Pengendalian Setelah Pembakaran
Zat pencemar juga dapat dikurangi dengan gas ilmiah hasil pembakaran. Teknologi yang sudah banyak dipakai ialah fle gas desulfurization (FGD) (Akhadi, 2000). Prinsip teknologi ini ialah untuk mengikat SO2 di dalam gas limbah di cerobong asap dengan absorben, yang disebut scubbing (Sudrajad, 2006). Dengan cara ini 70-95% SO2 yang terbentuk dapat diikat. Kerugian dari cara ini ialah terbentuknya limbah. Akan tetapi limbah itu dapat pula diubah menjadi gipsum yang dapat digunakan dalam berbagai industri. Cara lain ialah dengan menggunakan amonia sebagai zat pengikatnya sehingga limbah yang dihasilkan dapat dipergunakan sebagi pupuk. Selain dapat mengurangi sumber polutan penyebab hujan asam, gipsum yang dihasilkan melalui proses FGD ternyata juga memiliki nilai ekonomi karena dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, misal untuk bahan bangunan. Sebagai bahan bangunan, gipsum tampil dalam bentuk papan gipsum (gypsum boards) yang umumnya dipakai sebagai plafon atau langit-langit rumah (ceiling boards), dinding penyekat atau pemisah ruangan (partition boards), dan pelapis dinding (wall boards).
Amerika Serikat merupakan negara perintis dalam memproduksi gipsum sintetis ini. Pabrik wallboard dari gipsum sintetis yang pertama di AS didirikan oleh Standard Gypsum LLC mulai November tahun 1997 lalu. Lokasi pabriknya berdekatan dengan stasiun pembangkit listrik Tennessee Valley Authority (TVA) di Cumberland yang berkapasitas 2600 megawatt. Produksi gipsum sintetis merupakan suatu terobosan yang mampu mengubah bahan buangan yang mencemari lingkungan menjadi suatu produk baru yang bernilai ekonomi. Sebagai bahan wallboard, gipsum sintetis yang diproduksi secara benar ternyata memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan gipsum yang diperoleh dari penambangan. Gipsum hasil proses FGD ini memiliki ukuran butiran yang seragam. Mengingat dampak positifnya cukup besar, tidak mustahil suatu saat nanti, setiap PLTU batubara akan dilengkapi dengan pabrik gipsum sintetis.
e. Mengaplikasikan prinsip 3R (Reuse, Recycle, Reduce)
Hendaknya prinsip ini dijadikan landasan saat memproduksi suatu barang, di mana produk itu harus dapat digunakan kembali atau dapat didaur ulang sehingga jumlah sampah atau limbah yang dihasilkan dapat dikurangi. Teknologi yang digunakan juga harus diperhatikan, teknologi yang berpotensi mengeluarkan emisi hendaknya diganti dengan teknologi yang lebih baik dan bersifat ramah lingkungan. Hal ini juga berkaitan dengan perubahan gaya hidup, kita sering kali berlomba membeli kendaraan pribadi, kita harus memenuhi kadar baku mutu emisi, baik di industri maupun transportasi.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Hujan asam adalah suatu masalah lingkungan yang serius yang benar-benar difikirkan oleh manusia. Ini merupakan masalah umum yang secara berangsur-angsur mempengaruhi kehidupan manusia. Hujan asam merupakan hujan yang terkontaminasi dengan karbon dioksida dan gas klorin yang bereaksi serta bercampur di atmosfir sehingga tingkat keasaman lebih rendah dari pH 5.
2. Secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi dan dari proses biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia). Gas-gas yang dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan kilometer di atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke tanah. Gas-gas tersebut adalah sulfur dioxide (SO2) dan nitrogen oxides (NOx).
3. Dampak hujan asam akan mengakibatkan sedikitnya species yang bertahan di danau, menghilangkan nutrisi yang dibutuhkan dari tanah, pada tanaman menyapu kandungan nutrisi sebelum pohon-pohon dapat menggunakannya untuk tumbuh serta akan melepaskan zat kimia beracun seperti aluminium yang akan bercampur di dalam nutrisi sehingga apabila nutrisi ini di makan oleh tumbuhan akan menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran, selebihnya pohon-pohon akan terserang penyakit, kekeringan, dan mati. Spesies hewan tanah yang mikroskopis akan langsung mati saat pH tanah meningkat karena sifat hewan mikroskopis adalah sangat spesifik dan rentan terhadap perubahan lingkungan yang ekstrim. Spesies hewan yang lain juga akan terancam karena jumlah produsen (tumbuhan) semakin sedikit. Pada manusia dapat menyebabkan penyakit pernapasan. Selain itu juga dapat mempertinggi resiko terkena kanker kulit karena senyawa sulfat dan nitrat mengalami kontak langsung dengan kulit.
Hujan asam juga dapat mempercepat proses pengkaratan dari beberapa material seperti batu kapur, pasir besi, marmer, batu pada dinding beton serta logam dapat merusak bangunan, patung, kendaraan bermotor dan benda yang terbuat dari batu, logam atau material lain bila diletakkan di area terbuka untuk waktu yang lama.
4. Fenomena hujan asam mulai dikenal sejak akhir abad 17, hal ini diketahui dari buku karya Robert Boyle pada tahun 1960 dengan judul “A General History of the Air“. Buku tersebut menggambarkan fenomena hujan asam sebagai “nitrous or salino-sulforus spiris“.Istilah hujan asam pertama kali digunakan oleh Robert Angus Smith pada tahun 1872 pada saat menguraikan keadaan di Menchester, sebuah daerah industri di Inggris bagian utara. Smith menjelaskan fenomena hujan asam pada bukunya yang berjudul “Air and Rain: The Beginnings of Chemical Technology”.
5. Hujan Asam bisa terjadi di daerah perkotaan karena adanya pencemaran udara dari lalu lintas yang berat dan daerah yang langsung terkena udara yang tercemar dari pabrik. Dapat pula terjadi di daerah perbukitan yang terkena angin yang membawa udara yang mengandung asam. Deposisi kering biasanya terjadi di tempat dekat sumber pencemaran. Seperti di daerah Yogyakarta sudah rawan dengan hujan asam, semakin memburuknya kualitas udara dari tahun ke tahun berdampak buruk di antaranya kemungkinan terjadi hujan asam dan di Yogyakarta fenomena alam itu diperkirakan akan terjadi 10 tahun mendatang. Memang sampai sekarang belum pernah terjadi hujan asam di Yogyakarta, akan tetapi jika kondisi lingkungan dan kualitas udara tidak dijaga, kemungkinan hujan tersebut bisa terjadi sepuluh tahun mendatang.
6. Cara mengatasi hujan asam adalah menggunakan bahan bakar dengan kandungan belerang rendah, mengurangi kandungan belerang sebelum pembakaran, pengendalian pencemaran selama pembakaran, pengendalian setelah pembakaran, dan mengaplikasikan prinsip 3R (Reuse, Recycle, Reduce).



3.2 Saran
Pemerintah harus lebih tanggap terhadap sistem lingkungan hidup agar berkembang pada kebudayaan manusia yang pada giliranya melahirkan pranata sosial, baik dalam pemenuhan kebutuhan bersama maupun kebutuhan dalam persaingan supaya tidak terjadi lagi musibah lingkungan yang diinginkan.

Jumat, 19 Februari 2010

Apakah hanya efek rumah kaca yang menyebabkan global warming?

Pemanasan global (global warming) pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi.
Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan bio-geofisik seperti pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna tertentu, migrasi fauna dan hama penyakit, dsb. Sedangkan dampak bagi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat meliputi :
(a) gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai,
(b) gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan bandara
(c) gangguan terhadap permukiman penduduk,
(d) pengurangan produktivitas lahan pertanian,
(e) peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit
Pemanasan global juga dipicu oleh kegiatan manusia yang merusak alam sekitar, seperti penambangan liar (illegal mining) , penebangan liar ( illegal logging) yang menyebabkan penyerapan karbon dioksida berkurang karena pohon-pohonnya ditebang, pemakaian plastik secara berlebihan (sedangkan plastik yang tertimbun di tanah baru akan terurai selama 200 tahun) dan perilaku lainnya. Jadi bukan hanya green-house effect yang menyebabkan global warming, tetapi sedikitnya juga ada hal-hal lain yang menyebabkan global warming.Akan tetapi menurut saya, ujung-ujungnya dari penyebab global warming ini kembali lagi ke green-house effect. Dan salah satu cara menanggulanginya adalah dengan cara 3R, yaitu Reuse, Reduce, dan Recycle.

Selasa, 16 Februari 2010

apa itu DDT?

DDT atau Dichloro-Diphenyl-Trichloroethane adalah salah satu yang dikenal pestisida sintetis.DDT (dichlorodiphenyltrichloroethane) adalah sebuah organochlorine insektisida digunakan untuk mengendalikan nyamuk dan serangga lain. DDT sangat beracun,dan bioaccumulates di banyak hewan ke tingkat besar.

Synthesized pertama di 1874, DDT's insecticidal properti tidak ditemukan sampai 1939. Dalam paruh kedua Perang Dunia II, telah digunakan dengan dampak yang luar biasa di antara kedua-dua penduduk sipil dan militer untuk mengendalikan penyebaran nyamuk malaria dan kutu transmisi tipus, mengakibatkan penurunan dramatis dalam insiden kedua penyakit. Swiss chemist Paul Hermann Müller dari Geigy Pharmaceutical dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Physiology Pengobatan atau di 1948 "untuk penemuan tingginya efisiensi DDT sebagai racun kontak terhadap beberapa arthropods." Setelah perang, DDT telah tersedia untuk digunakan sebagai insektisida pertanian, dan segera produksinya dan menggunakan skyrocketed.

Pada tahun 1962, Silent Spring oleh American biologi Rachel Carson telah diterbitkan. Buku di katalog lingkungan dampak dari sembarangan penyemprotan DDT di Amerika Serikat dan pertanggungjawaban logika melepaskannya dari banyak bahan kimia ke dalam lingkungan tanpa sepenuhnya pemahaman mereka terhadap ekologi atau kesehatan manusia. Buku yang disarankan DDT dan pestisida dapat menyebabkan kanker dan pertanian yang mereka gunakan merupakan ancaman bagi satwa liar, terutama burung. Publikasi-nya adalah salah satu tanda tangan dalam peristiwa kelahiran gerakan lingkungan hidup. Diam Spring menghasilkan besar masyarakat yang gaduh akhirnya menyebabkan paling pantas atas DDT yang dilarang di AS pada 1972. DDT kemudian dilarang digunakan untuk pertanian di seluruh dunia di bawah Konvensi Stockholm, namun terbatas dalam menggunakan penyakit vector kontrol terus hari ini di beberapa belahan dunia dan tetap kontroversial.

Seiring dengan petikan dari Endangered Species Act, Amerika Serikat pada ban DDT adalah dikutip oleh para ilmuwan sebagai faktor utama dalam cerdas dari bald eagle berdampingan di Amerika Serikat.

★ Properti dan kimia

DDT adalah insektisida organochlorine, mirip dalam struktur ke dicofol dan pestisida methoxychlor. Ini adalah sangat hydrophobic, warna, kristal kuat dengan yang lemah, bau kimia. Yg tdk dpt ia hampir dalam air tetapi kelarutan yang baik di sebagian besar larutan organik, Fats, dan minyak. DDT tidak terjadi secara alami, namun yang dihasilkan oleh reaksi dari khloral (CCl3CHO) dengan chlorobenzene (C6H5Cl) di hadapan sulfuric acid, yang bertindak sebagai katalisator. DDT nama dagang yang telah dipasarkan di bawah termasuk Anofex, Cezarex, Chlorophenothane, Clofenotane, Dicophane, Dinocide, Gesarol, Guesapon, Guesarol, Gyron, Ixodex, Neocid, Neocidol, dan Zerdane.

★ Isomers dan terkait Compounds

DDT komersial sebenarnya campuran dari beberapa erat kaitannya compounds. Komponen utama (77%) adalah p, p isomer yang digambarkan di atas artikel ini. , O, p 'isomer (digambarkan di sebelah kanan) juga hadir dalam jumlah yang signifikan (15%). Dichlorodiphenyldichloroethylene (DDE) dan dichlorodiphenyldichloroethane (es) membentuk keseimbangan. DDD DDE dan juga yang besar dan metabolites kemogokan produk DDT di lingkungan. [3] Istilah "total DDT" sering digunakan untuk merujuk kepada jumlah semua terkait DDT compounds (p, p-DDT, o, p - DDT, DDE, dan pakaian) dalam sampel.

referensi: http://en.wikipedia.org/wiki/DDT

pengertian ppm,ppb, mg/l dan konversi satuannya

PPM (Part per Million) atau dalam bahasa Indonesianya "Bagian per Sejuta Bagian" adalah satuan konsentrasi yang sering dipergunakan dalam di cabang Kimia Analisa. Satuan ini sering digunakan untuk menunjukkan kandungan suatu senyawa dalam suatu larutan misalnya kandungan garam dalam air laut, kandungan polutan dalam sungai, atau biasanya kandungan yodium dalam garam juga dinyatakan dalam ppm.

konsentrasi ppm merupakan perbandingan antara berapa bagian senyawa dalam satu juta bagian suatu sistem. Sama halnya denngan “prosentase” yang menunjukan bagian per seratus.

PPB adalah Part Per Billion.
mg/l adalah micro-gram/l.

konversi satuannya:
1 micro-g/L = 0.001 ppm
1 micro-g/m3 = 0.000001 juta ppm
= 1 ppb (part per billion)

dimana : 1 m3 = 1000 L

sekilas Tentang Teknik Lingkungan

Jurusan Teknik Lingkungan di Indonesia pertama kali muncul pada tahun 1983. Adalah Ir. KRT Tjokrokusumo (Alm.) yang berinisiatif untuk mendirikan perguruan Teknik Lingkungan pertama kali di Indonesia pada tanggal 5 Juni 1983 melalui Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan Yogyakarta. Saat ini ada beberapa perguruan tinggi negeri di Indonesia yang mempunyai program studi di bidang ini, antara lain: Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Diponegoro, Universitas Mulawarman , UNMUL Samarinda dan Universitas Andalas,serta UNLAM.

Sedangkan perguruan tinggi swasta di Indonesia yang mempunyai program studi di bidang ini, adalah: 1.Universitas Islam Indonesia atau lebih dikenal dengan singkatan UII, sebuah kampus dengan jurusan teknik lingkungan dengan masa tunggu (mendapatkan peluang kerja)paling singkat, berdasarkan survei 9 Tahun terakhir yaitu berkisar 4 bulan dengan kerjasama denganberbagai universitas luar negeri, seperti hokaido jepang, karlsure jerman dan masih banyak lagi 2.Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan 'Yayasan Lingkungan Hidup' Yogyakarta(STTL YLH), 3.[Universitas Winaya Mukti[dulu ATPU/STTPU] memiliki jenjang Program D3 dan S1 merupakan perguruan tinggi swasta pertama di Bandung yang memiliki program Teknik Lingkungan] 4.ITENAS ( Institut Teknologi Nasional Bandung) 5.ITA [Institut Teknologi Adityawarman ]sekarang [Universitas Kebangsaan], 6.[Universitas Pasundan ] 7. Universitas Trisakti, 8. Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

aku selalu bangga jadi Teman Yovie Nuno

awalnya dulu..
ak emang suka sama lagu2nya kang yovie,
trus muncullah band barunya kang yovie yg dkasih nama YOVIE AND NUNO dgn album SEMUA BINTANG,
wkt itu YN featuring sama beberapa penyanyi yg udah berpengalaman,
kyk audy,nina tamam,glenn fredly dll.
tapiii..
wkt it msh suka ma lagu2nya ajaa,
blm segila skrg ngefansnya..
trus lewat album ke2 dgn KEMENANGAN HATInya,,
YOVIE AND NUNO berganti nama menjadi YOVIE AND THE NUNO,ak jd smkn suka!

daaaan..puncaknya wkt desember 2007,
YOVIE AND THE NUNO yg saat itu kembali berganti nama menjadi YOVIE AND NUNO dan disertai dgn masuknya personil baru yaitu kang diat sma dikta dgn album THE SPECIAL ONE.
daaaaan..
mulai saat itu ak jd addict bgd sma YN.
trus..yg bikin senengnya jd TEMAN YOVIE N NUNO itu jd tmbh byk punya teman yg baik2 jg,
(TYN,luph u,guys!,)
trus yg bkn bangga jd TYN itu karna YN band yg BEDA dari yg lain!
buktinya,
ditengah ramainya band2 bkn lagu melayu,
YN berani mendobrak kancah musik indonesia!n hasilnya nendang bgt!
bhkan menurut bens leo(berdsrkn yg ak bca di bjm post)saat ini band ina yg mempunyai penjualan album pling tinggi ditngah maraknya aksi pembjakan it hanya YN!slain itu..
byk bgt prstasi yg diukir YN diberbagai event,
sprti most fav.artist from ina di MTV ASIA AWARD,
album terbaik2 AMI Award09,
best group/duo di MTV Ina award,
musisi talk less do more,
best duo/kumpulan di Anugrah planet music 09,
best artist from ina di anugrah planet music 09,
n byk lg,itulah yg bkn ak bngga n ga nyesel jd TYN! ;D

tulisan alay :P

> – iya : ia
> – kamu: kamuh,kammo,kamoh,kamuwh,kamyu,qamu,etc
> – aku : akyu,aq,akko,akkoh,aquwh,etc
> – maaf: mu’uph,muphs,maav,etc
> – sorry: cowyie,cory,tory(?),etc
> – add : ett,etths,aad,edd,etc
> – for : vo,fur(zz),pols,etc
> – lagi : agi,agy
> – makan: mums,mu’umhs,etc
> – lucu : lutchuw,uchul,luthu,etc
> – siapa: cppa,cp,ciuppu,siappva,etc
> – apa : uppu,apva,aps,etc
> – narsis : narciezt,narciest,etc
> – lo : u,yu,
> – gw : w,guw,g
> – dan masih banyak lagi

nama friendster atau facebook mengagung -agungkan diri sendiri,seperti : pRinceSs cuTez,sHa luccU,tIkka cAntieqq,etc.

Foto profil di facebook atau friendster seringkali bukan foto dirinya.

kata /singkatan selalu diakhiri huruf z/s (cth : nama aslinya adalah talitra,dbuat jadi : talz. nama asliny adalah niken,dibuat jadi qens..dsb!)

TuL!s4nNyA kAy@ 9!nI, maksudnya menggabungkan huruf kapital, huruf kecil, angka, dan simbol-simbol sehingga sulit dimengerti.

Kahitna - Untukku

Disaat engkau disana
Kadang langit terasa gelapnya

Kemana langkahku pergi
Slalu ada bayangmu
Ku yakin makna nurani
Kau takkan pernah terganti

Saat lautan kau sebrangi
Janganlah ragu bersauh
Ku percaya hati kecilku
Kau takkan berpaling

Reff:
Walau keujung dunia, pasti akan kunanti
Meski ke tujuh samudra, pasti ku kan menunggu
Karena ku yakin, kau hanya untukku

Saat lautan kau sebrangi
Janganlah ragu bersauh
Ku yakin makna nurani
Kau takkan pernah terganti

Pandanglah bintang berpijar
Kau tak pernah tersembunyi
Dimana engkau berada
Disana cintaku

Back to Reff:

Disaat engkau disana
Kadang langit terasa gelapnya
Namun bintang kan tunjukan
Rinduku pada dirinya

Walau keujung dunia, pasti akan kunanti
Meski ke tujuh samudra, pasti ku kan menunggu 3x

Karena ku yakin, kau hanya untukku 2x

Hanya untukku 2x

ecoutez - tunjuk satu bintang

semua ini **
tak pernah terfikirkan olehku
untuk jatuh hati
kedalaman pelukanmu ooo

diantara kita
memang slalu saja berbeda
namun disaat kau jauh
ku ingin selalu kau ada

adakah kau juga
rasakan gejolak yang ada
dengarkanlah hatiku bersuara
da ia berkata...

tunjuk satu bintang sayang
kau kan ku bawa ke sana
tunjuk satu bintang sayang
terbanglah bersamaku

back to **

adakah kau juga
rasakan gejolak yang ada
dengarkanlah hatiku bersuara
da ia berkata...

tunjuk satu bintang sayang
kau kan ku bawa ke sana 2x

sebenarnya ga suka nulis

huuft,,
sebenernya gw ga suka nulis2 tentang sesuatu gitu di blog,,hahaha
tapi mulai sekarang pengen membiasakan diri nulis di blog,,
ok..
harus semangat lah pokoknya :D

Senin, 15 Februari 2010

My first Blog

Hahahhahahaha Aku Masih Bingung,
duch... aku yang agak gaptek ini akhirnya punya blog juga...